Sabtu, 29 Oktober 2011

Tagana siapkan Relawan sebagai Instruktur Edukasi Bencana


Tagana. Sabtu, 29/10/2011
Dalam rangka Program kerja  untuk mensosialisasikan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, baik bencana alam maupun bencana sosial, Tagana Kota Padang akan menyiapkan SDM personilnya untuk dapat nantinya diturunkan dalam hal memberikan informasi maupun penyuluhan kepada Masyarakat mengenai penanganan bencana di Kota Padang.

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Tagana Kota Padang Yoserizal menyikapi permintaan dari masyarakat tentang perlu diadakanya Penyuluhan kebencanaan oleh Tagana dan Dinas Sosial dilingkungan mereka.
" Relawan Tagana tidak saja bertindak sebagai tenaga teknis tapi seharusnya juga bisa memberikan pemahaman maupun penyuluhan kepada Masyarakat tentang kebencanaan secara umum , baik di forum resmi maupun dilapangan" kata Yose.( Rjbs )




Jumat, 28 Oktober 2011

Kebakaran menjelang Sholat Jum'at, Bengkel Truk Ludes Dilalap Si Jago Merah

Tagana  Jumat, 28/10/2011 - 13:23 WIB  
Kebakaran
Sebuah bengkel truk beserta rumah milik Joni (46) di Jalan AR Hakim Kelurahan Parak Rumbio Kecamatan Padang Selatan, Jum’at siang pada pukul 10.30 Wib  ludes terbakar.

Api dengan cepat menghanguskan seluruh bangunan karena di dalamnya banyak bahan yang mudah terbakar. Api diduga berawal dari korsleting listrik pada bengkel tersebut, kobaran api pun cepat membesar dan menghanguskan seluruh bangunan yang terbuat dari kayu.

Selain itu, banyaknya bahan-bahan yang mudah terbakar membuat api semakin membesar, sehingga pemilik bengkel tidak bisa menyelamatkan peralatan bengkel serta perabotan rumahnya.

Meski 6 unit mobil pemadam kebakaran yang diturunkan ke lokasi, namun api baru bisa dipadamkan setelah seluruh bangunan hangus menjadi arang.

Sementara itu, satu unit mobil truk yang tengah di perbaiki dibengkel tersebut juga nyaris ikut terbakar, beruntung petugas pemadam kebakaran cepat memadamkannya.

Koordinator Tagana Kota Padang Yoserizal yang baru saja mengikuti Upacara Sumpah Pemuda di lapangan Imam Bonjol langsung mengerahkan Personil Tagana Kota Padang ke lokasi kejadian.
" Relawan Tagana Kota Padang akan selalu siap dalam kondisi apapun walaupun tanpa diminta sekalipun " demikian Yoserizal menambahkan. ( Rjbs )



PETA KOTA PADANG


//RjBasa

Taufan Rotorasiko Ketua Umum DPP KNPI

Taufan berhasil mengungguli kandidat lain dengan perolehan angka 68 suara.

Jum'at, 28 Oktober 2011, 10:12 WIB

Ketua Umum Karang Taruna Nasional, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) periode 2011-2014. Taufan berhasil mengungguli kandidat lain dengan perolehan angka 68 suara.

"Ini adalah amanah yang besar dari teman-teman di KNPI," kata Regadhiprana, Juru Bicara Taufan, saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat 28 Oktober 2011.

Sebelumnya, pria yang akrab disapa Ten itu mengatakan bahwa keputusannya maju dalam bursa persaingan kandidat ketua umum adalah karena rasa terpanggil dan dorongan teman-temannya. "Agar KNPI tidak pecah," kata Taufan.

Taufan berjanji akan membuat KNPI sebagai lembaga milik semua warga KNPI. Dia juga berencana akan memberi kesempatan lebih pada organisasi yang menajdi anggota KNPI untuk lebih sering tampil ke publik. "Saya ingin mengembalikan khittah KNPI sebagai wadah berhimpun organisasi," jelasnya.

Berikut adalah hasil lengkap pemilihan Ketua Umum DPP KNPI:
Taufan Ekonugroho Rotorasiko (68)
Akbar Zulfakar (5)
Nuzran Joher (4)
Syahrin Hamid (21)
Sultan Najamudin (3)
Arip Mustopa (4)
Ahmad Doli Kurnia (22)
Shoim Haris (4)
SJ. Arifin (2)
Ahmad Ridha Sabana (25)
Cupli Risman (1)

• Copy - VIVAnews

Kamis, 27 Oktober 2011

Profil Relawan Minggu ini


Nama         : Hendrico Nopriyendri
Panggilan            : Riko Cino
Alamat                : Kampung Pondok. Kota Padang
Tanggal Lahir    : 04 Nopember 1991
Pekerjaan           : Mahasiswa
Spesialisasi         : Search & Rescue
Jabatan Tagana : Team Reaksi Cepat Tagana Kota Padang

Motto : Aku Pergi Karena Tugas.. Aku Pulang Karena janji...
            Tekadku Pengabdian terbaik untuk Kemanusiaan..
               One Command. One Rule . One Corp.

KEANGGOTAAN TAGANA

Siapa Saja Yang Bisa Menjadi Anggota TAGANA ?

  1. Yang boleh menjadi anggota TAGANA adalah warga Negara Indonesia pria dan wanita yang berumur 18 s.d 45 tahun disebut anggota aktif TAGANA serta terhimpun datau berasal dari kelompok masyarakat atau organisasi tertentu.
  2. Keanggotaan TAGANA dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu anggota TAGANA Biasa dan anggota TAGANA Khusus (melalui pendidikan keterampilan khusus) diatur dengan ketentuan lebih lanjut.
  3. Seorang anggota TAGANA dinyatakan sah sebagai anggota resmi jika telah mendapatkan Surat Keterangan dari Dirjen Banjamsos setelah melalui proses pelatihan baik yang diadakan oleh Depsos Pusat, Dinas/Institusi Sosial Provinsi dan Kab/Kota serta Institusi lain yang mendapat pengakuan dari Depsos.
  4. Setiap Anggota TAGANA akan mendapatkan Nomor Induk Anggota (NIA) TAGANA melalui seleksi yang dilakukan oleh yang berwenang berdasarkan ketentuan dan pedoman yang berlaku.

Bagaimana Cara Perekrutan Anggota Tagana

Perekrutan anggota TAGANA berdasarkan :
- Usulan dari organisasi, kelompok atau perhimpunan komunitas tertentu
- Perorangan (atas kemauan sendiri0
- Kehormatan (khusus untuk pembina)

Bagaimana Pembinaan Anggota TAGANA

Seluruh anggota TAGANA dibina oleh :
  • Tingkat Pusat dibina oleh Departemen Sosial RI.
  • Tingkat Provinsi dibina oleh Institusi Sosial Provinsi.
  • Tingkat Kabupaten/Kota dibina oleh Institusi Sosial Kabupaten/Kota.
Mekanisme pembinaan melalui jalur berjenjang yang mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dimasing-masing tingkat.

TAGANA Kota Padang sampai dengan tahun 2011 mempunyai anggota sebanyak 318 orang yang tersebar di 11 Kecamatan di Kota Padang.

>Dptj

Kebijakan, Strategi & Program Penanggulangan Bencana

A. KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA
  1. Bantuan sosial korban bencana alam/pengungsi dilaksanakan bersama – sama antara pemerintah dan masyarakat.
  2. Bantuan sosial korban bencana alam/pengungsi bersifat stimula, namun berkualitas sesuai kebutuhan darurat dan dilaksanakan secara transparan, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat sasaran.
  3. Bantuan sosial terbagi menjadi 2 (dua) besaran yaitu : bantuan fisik dalam bentuk pangan, sandang, uang dan bahan bangunan rumah, bagi korban bencana alam/pengungsi. Disamping itu juga dalam bentuk sarana mobilitas seperti mobil dapur umum lapangan, peralatan evakuasi dan dapur keluarga serta peralatan komunikasi
  4. Bantuan  nonfisik berupa pelatihan – pelatihan bagi para petugas PB khususnya bantuan sosial bagi korban bencana/pengungsi, pembentukan jaringan komunikasi dan informasi, memfasilitasi bantuan – bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat/pengusaha yang diperuntukan bagi korban bencana /pengungsi.
B. STRATEGI PENANGGULANGAN BENCANA
  1. Mengingkatkan jumlah dan mutu bantauan sosial bagi korban bencana alam/pengungsi.
  2. Mengingkatkan anggaran bantuan sosial bagi korban bencana alam/pengungsi.
  3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi petugas penanggulangan bencana khususnya bantuan sosial korban bencana alam/pengungsi, dengan menyelenggarakan pelatihan – pelatihan.
  4. Membentuk  jaringan komunikasi dan informasi penanggulangan bencana dengan rapi diseluruh indonesia dalam rangka bantuan sosial korban bencana alam/pengungsi.
  5. Meningkatkan kemampuan posko – posko PB di tingkat kabupaten/kota.
  6. Meningkatkan koordinasi bantuan sosial korban bencana alam/pengungsi dengan sektor terkait, pengusaha, NGO, dalam luar negeri, dalam rangka penyediaan dan penyaluran bantuan.
  7. Menyempurnakan mekanisme bantuan sosial korban bencana alam/pengungsi, sesuai dengan perubahan – perubahan paradigma yang terus berkembang.


PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA BANTUAN SOSIAL
KORBAN BENCANA ALAM KEMENTRIAN SOSIAL RI


C. PROGRAM BANTUAN PENANGGULANGAN BENCANA
  1. Bantuan beras untuk kesiapsiagaan di tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota.
  2. Batuan lauk pauk.
  3. Bantuan sandang dan alat dapur yang akan disiagakan pada Gudang Bencana di 33 Provinsi.
  4. Bantuan family kid.
  5. Bantuan Kidware.
  6. Bantuan Foodware.
  7. Bantuan peningkatan gizi bagi penderita gizi buruk.
  8. Bantuan santunan sosial.
  9. Bantuan bahan bangunan rumah
  10. Bantuan evakuasi kid.
 //2Delta

Lambang Tagana & TRC





Senin, 24 Oktober 2011

TAGANA DAN FUNGSI PENDAMPING SOSIAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG LAHIRNYA TAGANA
                a. UU no 22 tahun 1999 dan perubahannya/amanat konstitusi
                b. Fenomena alam semakin ekstrim
                c. Luas wilayah Indonesia
                d. Kesadaran masyarakat terhadap  bencana

     2. PENGERTIAN TAGANA
         TAGANA singkatan dari Taruna Siaga Bencana

Tagana adalah wadah generasi muda yang secara sukarela melakukan pelayanan sosial khususnya dibidang Penanggulangan Bencana ( PB )

Uraian

1.            Taruna
2.            Siaga
3.            Bencana ( alam dan Sosial )
4.            Wadah
5.            Sukarela ( Relawan )
6.            PB

1. NASIONAL
               
- UU RI No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

- PERMENSOS RI no.82/HUK/2006 tentang
   Pembentukan tenaga terlatih kessos khusus PB
   ( TAGANA )

 - Lahirnya Tagana = tanggal 25 Maret tahun 2004 di
   Lembang(Bandung)

  Pembina Fungsional = Kementrian Sosial RI

 Postur Tagana = Jumlah personil Tagana nasional lebih dari 33 ribu orang di 33 provinsi  

Sumatera Barat

Tagana Angkatan I,II tahun 2006  sebanyak 140 0rang dan sampai tahun 2010 jumlah Tagana hampir 1.000. orang di 19 Kab./Kota

Keberadaan Tagana adalah di Kabupaten/Kota sedangkan Koordinator berada di Kab/Kota dan Provinsi
- Dinamika Tagana
                Tagana dilatih oleh Dinas Sosial Provinsi
                dengan dana APBN
                Tagana Dilatih oleh Dinas/Kantor/Instansi Sosial Kab./Kota
- Motto Tagana
                One Command
                One Rule
                One corp

Tugas Tagana

  1. Pra Bencana
                - Melakukan pendataan wilayah rawan bencana di daerah bersangkutan
                - Melakukan kajian dan analisa resiko bencana
                - Menghimpun potensi dan sumber PB
                - Melakukan penyuluhan dan pelatihan bagi masyarakat serta membentuk KSB
                  ( Kampung Siaga Bencana )
                - Melakukan penguatan jaringan kerjasama
                - Menyusun rencana aksi PB
                - Melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi
2. Tanggap Darurat
                - Mengaktifkan semua sistem
                - Menghimpun data dan informasi
                - mengerahkan semua potensi
                - Menyalurkan bantuan dan penyelenggaraan dapur umum
                - melakukan antisipasi dampak bencana lanjutan
                - Menyiapkan bantuan lanjutan
3. Pasca Bencana
                - Membuat catatan dan seleksi dampak bencana
                - Menyusun rencana rehabilitasi
                - Melakukan kajian dampak bencana
                - melakukan rujukan
                - melakukan evaluasi
                - menyusun laporan PB

PENANGGULANGAN BENCANA ( PB )
    Dasar PB adalah UU RI no 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana
    PB tujuannya adalah untuk mengurangi resiko/dampak korban bencana baik sebelum,saat maupun setelah terjadinya bencana

- Tahapan PB
                Prabencana ( sebelum terjadinya bencana)
                Tanggap darurat ( saat terjadinya bencana)
                Pascabencana ( setelah terjadinya bencana )
     Konsep terkini PB
-       Bakornas  Ke  BNPB
- Satkorlak  Ke  BPBD Prov.
-     Satlak      Ke  BPBD Kab./Kota
-    Responsif  Ke Preventif
-    Sentralistik  Ke  Desentralistik
-   Pemerintah  Ke  Pemerintah dan Masyarakat
-    Sektor  Ke  Multisektor
-   Menangani dampak  Ke  Mengelola resiko
-   Konvensional  Ke  holistik
-   Organisasi PB
   BNPB = Badan Nasional Penanggulangan bencana
   BPBD Prov dan Kab./Kota = Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota
   BNPB/BPBD Prov.atau Kabupaten dan Kota adalah koordinator  dilevelnya masing-masing dalam PB
   PB tugas negara dan masyarakat = Multisektor
               
Kementrian Sosial RI dalam PB bertugas sebagai pengelola logistik dan shalter ( tempat penampungan sementara )

  Kerangka PB Sumatera Barat 2008 -  2012
   Visi :
                Sumatera Barat Siaga,tangguh dan tawakal menghadapi bencana
                Misi PB Sumbar.
                1. Mengurangi resiko bencana dengan membangun kesiapsiagaan dan infrastruktur secara menyeluruh, terencana dan terpadu
                2. Membangun ketahanan masyarakat dan kelembagaan pada masa krisis
                3. Memulihkan dampak bencana secara pisik dan psikolgis          
- Tujuan PB
                1. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.
                2. Menyelaraskan peraturan perundangan yang berlaku secara berjenjang.
                3. Menjamin terselenggaranya PB secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
                4. Membangung partisipasi dan kemitraan dengan berbagai pihak.
                5. Mendorong semangat gotongroyong, kesetiakawanan dan kedermawanan.
                6. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
- Sasaran PB
                1. Masyarakat rentan.
                2. Korban bencana.
                3. Masyarakat yang tinggal didaerah rawan bencana.
                4. Murid, Pelajar, Siswa dan mahasiswa komunitas sekolah
                5. Pemukinan padat penduduk.

Azas PB

  1. Kemanusiaan.
  2. Keadilan
  3. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah
  4. Keseimbangan, keselarasan dan keserasian
  5. Keterlibatan dan kepastian hukum
  6. Kebersamaan
  7. Kelestarian lingkungan hidup
  8. Iptek.

Prinsip PB
  1. Cepat dan tepat.
  2. Prioritas.
  3. Koordinasi dan keterpaduan.
  4. Berdaya dan berhasil guna.
  5. Kemitraan.
  6. Pemberdayaan.
  7. Non Diskriminatif.
  8. Non Proletisi.

- ( Markas Komando Tagan Kota Padang )

    APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

    SEBELUM TERJADI GEMPABUMI
    SAAT TERJADI GEMPABUMI
    SETELAH TERJADI GEMPABUMI

    SEBELUM GEMPABUMI
     Ketahui ANCAMAN BENCANA
    Ketahui lokasi PENYELAMATAN/EVAKUASI
    Ketahui CARA MENYELAMATKAN DIRI
    Pastikan Anda/keluarga berada dizona AMAN
    Selalu WASPADA
    Persiapkan PERALATAN SIAGA BENCANA  
    . Peralatan Peringatan Dini/Alarm  Gempa/tsunami (Pribadi)
    Peralatan Darurat secukupnya
     Ketahui ANCAMAN BENCANA
    Ketahui lokasi PENYELAMATAN/EVAKUASI
    Ketahui CARA MENYELAMATKAN DIRI
    Pastikan bahwa  rumah Anda AMAN DARI ANCAMAN BENCANA
    Evaluasi/Renovasi/Relokasi bangunan Anda agar terhindar dari ancaman bahaya
     
    Perabotan (Lemari, TV , dll) diatur menempel pada dinding (di paku/ di ikat dll) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi

     

    Menyimpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah, agar terhindar dari kebakaran.

     

    Selalu mematikan air, gas dan listrik apa bila sedang tidak digunakan



    Memperkuat kedudukan barang-barang yang digantung ( lampu gantung, lukisan, jam dinding dll)

     Siapkan peralatan SIAGA BENCANA :
    Peralatan Alarm Gempa/Tsunami pribadi
    Kotak P3K 

    Senter/battery/korek api

    Radio kecil

    Makanan Suplemen

    Air Minum

    Pakaian

    Selimut

    Tali  & Lembaran Plastik

    Pisau Lipat

       S E C U K U P N Y A . . .!

    SAAT GEMPABUMI
    Jangan PANIK

    Kenali jenis getaran gempa, lamanya gempa

    Waspadai suara gemuruh dari arah pantai

    Segera SELAMATKAN DIRI ketempat aman dari runtuhan yang terdekat

    Bila ada korban, beri pertolongan sambil menyelamat- kan diri

    Cari INFORMASI yang dipercaya (Radio –TV – Petugas)

    Tunggu INSTRUKSI petugas

    Apabila terjadi

    GEMPA MENGALUN LAMBAT selama > 1 menit, tanda akan terjadi TSUNAMI,

    SEGERALAH MENUJU DAERAH KETINGGIAN . . !

    JANGAN PANIK
      Jika berada dalam bangunan
    lindungi kepala dan badan anda dari reruntuhan peralatan/ bangunan

    Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan akibat goncangan gempa
    Segera menuju keluar bangunan atau kebagian atas bangunan


    Jika diluar bangunan atau areal

    terbuka :


    Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar anda  (seperti gedung, tiang listrik,pohon dll)


    Perhatikan tempat anda  berpijak hindari apabila terjadi rekahan tanah


    Segera meminggirkan/berhenti dan turun dari kendaraan bermotor
    Jika tinggal atau berada didaerah rawan tsunami/dekat pantai :

       Apabila gelombang/getaran gempa dirasakan mengalun/berayun lambat (slow earthquake) dan dirasakan cukup lama (mencapai lebih dari 1 menit) maka tanpa harus menunggu instruksi,

    SEGERA jauhi pantai atau menuju ketempat yang lebih TINGGI (lebih dari 5 meter) untuk menghindari kemungkinan terjadinya Tsunami yang seger melanda pada waktu 35-50 menit setelah gempa
     
     Jauhi tebing terjal, karena goncangan gempa yang kuat dapat menyebabkan longsor
     


    SETELAH GEMPABUMI

    Jangan PANIK
    Segera SELAMATKAN DIRI ketempat aman terdekat
    Kenali kerusakan dilingkungan terdekat
    Bila ada korban, beri pertolongan sambil menyelamatkan diri
    Cari INFORMASI yang dipercaya (Radio – TV – Racom)
    Laporkan kerusakan, korban dan kebutuhan pada petugas terdekat
    Ikuti INSTRUKSI petugas