Tanggal / Jam | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sabtu, 12 November 2011
GEMPA TERKINI & CURAH HUJAN BULAN NOPEMBER 2011
Kamis, 10 November 2011
Empat Rumah Ludes Terbakar
Tagana• Kamis, 10/11/2011
Bandarbuat,-Kebakaran kembali melanda Kota Padang. Selasa (8/11), empat unit rumah di Kelurahan Bandar buat, Lubuk Kilangan, ludes dilalap sijago merah, sekitar pukul 10.15 WIB.
Empat rumah tersebut dihuni tiga kepala keluarga, yakni Yuliardi, 25, Syahrial, 23 dan Dona, 20.
Penyebab kebakaran tersebut diduga korsleting listrik (arus pendek) berasal dari rumah yang dihuni Dona. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian materil mencapai Rp 200 juta.
Dari keterangan warga sekitar, asal api berasal dari rumah Dona, pemilik rumah yang terbakar ( Dona ) mengatakan, ketika kebakaran terjadi sedang tidak di rumah. Kebakaran itu diketahuinya setelah diberi tahu tetangga.“Semua barang berharga dan ijazah tak sempat diselamatkan. Tapi, saya belum mengetahui berapa nilai kerugian,” kata Dona,
Api dapat dipadamkan petugas sekitar 1 jam kemudian dengan mengerahkan mobil pemadam dari Damkar 113 dan Damkar Semen Padang.
Sementara itu Tim KSB ( Kampung Siaga Bencana ) LUKI yang bermarkas di kantor Camat Lubuk Kilangan langsung menurunkan Tim ke TKP. Sebanyak 7 Personil yang dipimpin Remmy Kurniawan langsung bahu membahu bersama Damkar dan Masyarakat memadamkan api.
Menyikapi kejadian tersebut, hari itu juga Kepala Dinas Sosnaker Kota Padang Hariadi Dahlan mengerahkan anggota Tagana yang dibantu Tim KSB LUKI mengantar bantuan ke Lokasi kebakaran. Bantuan yang diberikan berupa peralatan rumah tangga( Family Kid. Food wear) dan peralatan dapur.( Rtg )
Selasa, 08 November 2011
Banjir Pesisir, Rumah Hancur Dibantu Rp 25 Juta
Tagana.08/11/2011
UPAYA penanggulangan dampak banjir mulai disiapkan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berjanji membantu rumah warga yang rusak berat di Pesisir Selatan.
Setiap unit rumah akan dibantu Rp 25 juta. Tercatat, ada 143 unit rumah yang hancur, tersebar di 6 kecamatan dari 10 kecamatan yang dilanda banjir.
Enam kecamatan tersebut, di antaranya Kecamatan Sutera (2 unit), Kecamatan Lengayang (39 unit), Ranah Pesisir (50 unit), Linggo Sari Baganti (40 unit), Pancungsoal (10 unit) dan Basa Ampek Balai Tapan (2 unit). Sedangkan rusak sedang 1.012 unit, dan rusak ringan 7.538 unit.
“Bantuan Rp 25 juta ini tentu tidaklah cukup untuk membangun rumah baru. Karena itu, dibutuhkan pula bantuan pihak swasta,” ujar Bupati Pesisir Selatan, Nasrul Abit kepada Media, kemaren (7/11).
Selain dari BNPB, Pemkab Pessel juga akan membantu pembangunan rumah warga yang hancur tersebut. “Insya Allah, tahun ini juga. Korban banjir harus segera menempati rumah permanen/semipermanen. Tak mungkin tinggal berlama-lama di tenda,” ujarnya.
Saat ini, Pemkab Pessel sedang melakukan validasi data rumah korban banjir. “Kita ingin, bantuan ini tepat sasaran,” tegas Nasrul Abit.
Sementara itu Tagana Kota Padang masih menunggu Instruksi dari Ka.Dinas Sosnaker Kota Padang Hariadi dahlan." Bila ada perintah untuk kembali turun kelapangan, kita siap " demikian dikatakan Dodi P. Tanjung Sekretaris Tagana Kota Padang. Sebagaimana diberitakan sebelumnya Dinsosnaker Kota Padang bersama Tagana telah mengirim bantuan berupa beras sebanyak 3 Ton pada Sabtu kemaren . ( Ah )
Minggu, 06 November 2011
Disaster Management ( Manajemen Bencana )
Sampai saat ini kemampuan kita untuk melakukan penanganan atau penanggulangan terhadap suatu bencana masih belum ideal. Perbedaankemampuan kita dalam mengenali, memahami, dan menyikapi bahaya fenomena yang beresiko itulah yang mengakibatkan besaran resiko yang mengena pada korban bencana berbeda. Semakin kita mengenali dan memahami fenomena bahaya itu dengan baik maka kita semakin dapat menyikapinya dengan lebih baik. Sikap dan tanggap yang didasarkan atas pengenalan dan pemahaman yang baik akan dapat memperkecil resiko bencana yang mengena pada kita.
Pengertian Bencana
Bencana (disaster) merupakan suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu komunitas sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau lingkungan dan yang melampaui kemampuan komunitas tersebut untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri. (ISDR, 2004)
Bencana merupakan kombinasi antara ancaman (Hazard) dan kerentanan (Vulnerability). Ancaman yaitu fenomena, bahaya atau resiko, baik alami maupun tidak alami yang dapat (tetapi belum tentu menimbulkan bencana diantaranya banjir, tanah longsor, kekeringan, wabah penyakit, konflik bersenjata dll. Sedangkan kerentanan adalah keadaan didalam suatu komunitas yang membuat mereka mudah terkena akibat buruk dari ancaman diantaranya kerentanan fisik, sosial, dan psikologi/sikap.
Penanganan atau Manajemen Bencana (Disaster Management)
Manjemen Bencana adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan bencana dan keadaan daruat, sekaligus memberikan kerangka kerja untuk menolong masyarakt dalam keadaan beresiko tinggi agar dapt menghindari ataupun pulih dari dampak bencana.
Tujuan dari Manajemen bencana diantaranya:
- Mengurangi atau menghindari kerugian secara fisik, ekonomi maupun jiwa yang dialami oleh perorangan, masyarakt negara.
- Mengurangi penderitaan korban bencana.
- Mempercepat pemulihan.
- Memberikan perlindunagan kepada pengungsi atau masyarakat yang kehilangan tempat ketika kehidupannya terancam.
Siklus Manajemen Bencana
Untuk tujuan diatas diperlukan beberapa tahap dalam upaya untuk menangani suatu bencana
1. Penanganan Darurat; yaitu upaya untuk menyelamatkan jiwa dan melindungi harta serta menangani gangguan kerusakan dan dampak lain suatu bencana. Sedangkan keadaan darurat yaitu kondisi yang diakibatkan oleh kejadian luar biasa yang berada di luar kemampuan masyarakat untuk menghadapnya dengan sumber daya atau kapasitas yang ada sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok dan terjadi penurunan drastic terhadap kualitas hidup, kesehatan atau ancaman secara langsung terhadap keamanan banyak orang di dalam suatu kominitas atau lokasi.
2. Pemulihan (recovery);adalah suatu proses yang dilalui agar kebutuhan pokok terpenuhi. Proses recovery terdiri dari:
- Rehabilitasi : perbaikan yang dibutuhkan secara langsung yang sifatnya sementara atau berjangka pendek.
- Rekonstruksi : perbaikan yang sifatnya permanen
3. Pencegahan (prevension); upaya untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan timbulnya suatu ancaman. Misalnya : pembuatan bendungan untuk menghindari terjadinya banjir, biopori, penanaman tanaman keras di lereng bukit untuk menghindari banjir dsb. Namun perlu disadari bahwa pencegahan tidak bisa 100% efektif terhadap sebagian besar bencana.
4. Mitigasi (mitigation); yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari suatu ancaman. Misalnya : penataan kembali lahan desa agar terjadinya banjir tidak menimbulkan kerugian besar.
5. Kesiap-siagaan (preparedness); yaitu persiapan rencana untuk bertindak ketika terjadi(atau kemungkinan akan terjadi) bencana. Perencanaan terdiri dari perkiraan terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam keadaan darurat danidentifikasi atas sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Perencanaan ini dapat mengurangi dampak buruk dari suatu ancaman.
Beberapa prinsip kesiap-siagaan antara lain
- Pengembangan jaringan informasi dan system jaringan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS)
- Perencanaan evakuasi dan persiapan stok kebutuhan pokok (suplai pangan, obat-obatan dll)
- Perbaikan terhadap infrastruktur yang dapat digunakan dalam keadaan darurat, seperti fasilitas komunikasi, jalan, kendaraan, gedung-gedung sebagai tempat penampungan dll.
Sumber:
Pancawati, Heni, Manajemen Bencana (Disaster Mangement), Purwokerto.
Toha, M, Berkawan Dengan Ancaman: Strategi dan Adaptasi Mengurangi Resiko Bencana, Jakarta, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), 2007
Dikutip :http://taganabanten-info.blogspot.com ( Dptj )
Prakiraan Hujan Bulan Oktober, Nopember dan Desember 2011
NORMAL : rata-rata curah hujan selama 30 tahun
- Di atas Normal (AN) : jika nilai perbandingannya >115%
- Normal (N) : jika nilai perbandingannya antara 85% - 115%
- Di bawah Normal (BN) : jika nilai perbandingannya <85%
Prakiraan Curah Hujan | Prakiraan Sifat Hujan |
Oktober | Oktober |
Nopember | Nopember |
Desember | Desember |
Prakiraan Cuaca Indonesia | |||||||||
| |||||||||
Walikota Padang bersama Dinsosnaker dan Tagana kirim bantuan ke Pesisir Selatan
Pessel, 05 Nopember 2011
Tagana Kota Padang Sabtu pagi mengirim Anggotanya sebanyak 17 orang bersama Staff Dinsosnaker Kota Padang mengantar bantuan untuk korban banjir Pesisir. Pada kegiatan tersebut juga didampingi oleh Kadinas Sosnaker Hariadi Dahlan dan Kabid Banjamsos Muklis Nasir.
Adapun bantuan yang diberikan adalah berupa beras sebanyak 3 Ton yang diantar menggunakan Truk milik Dinsosnaker Padang. Dan bantuan tersebut langsung dibongkar di rumah Dinas Bupati Pesisir selatan Nasrul Abit. Sebelumnya kedatangan Tagana disambut oleh Kadinas Sosial setempat di kantor Bupati Pessel.
Sementara itu Walikota Padang Fauzi bahar yang berencana berangkat bersama rombongan, namun karena ada kegiatan lain sehingga beliau menyusul rombongan pada siang harinya. Kedatangan Walikota padang disambut oleh Asisten I di kantor Bupati Pessel.
Sore harinya relawan Tagana bersama rombongan kembali ke Kota Padang, namun sesuai pembicaraan Wako Padang dengan Asisten I Pessel , apabila kondisi tidak juga membaik kemungkinan Tagana Kota Padang akan dikirim kembali ke daerah bencana banjir untuk melakukan penanganan terhadap pengungsi. Ahm
Robby Wardiman.. Anggota Tagana Kota Padang lagi merekap data di kantor Bupati Pessel.
Langganan:
Postingan (Atom)